Juara MTQ International
Indonesia keluar
sebagai juara umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional II 2013
yang ditutup secara resmi oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin
Umar di Jakarta, Sabtu (14/9) malam. MTQ yang berlangsung di Jakarta, 11--14 September 2013, bertempat
di Masjid Istiqlal itu diharapkan dapat menjadi jembatan ukhuwah
islamiah.
Wamenag Nasaruddin Umar dalam sambutan penutupan acara di gedung Kemenag Jalan M.H. Thamrin menilai peran MTQ sebagai salah satu sarana yang dapat menyatukan umat Islam perlu ditingkatkan pada masa-masa yang akan datang. Tradisi MTQ di Indonesia sangat unik, sebagai contoh pelaksanaan MTQ Nasional di Maluku beberapa waktu lalu, panitianya tidak hanya beragama Islam tetapi juga ada dari agama lain.
"Gema MTQ dan pendidikan Al-Quran diharapkan memberi pengaruh dan sentuhan syiar dakwah yang berkesan bagi seluruh lapisan masyarakat," ujar Wamenag. Sementara itu Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil dalam sambutannya mengatakan bahwa MTQ Internasional II dibuka oleh Wakil Presiden RI Boediono diikuti oleh 40 peserta dari 20 negara, yaitu Maroko, Brunei Darussalam, Pakistan, Thailand, Yordania, Afrika Selatan, Tunisia, Aljazair, Saudi Arabia, Prancis, Uni Emirat Arab, India, Malaysia, Mesir, Amerika Serikat, Kuwait, Belanda, Timor Leste, Singapura, dan Indonesia.
MTQ Internasional ini melombakan dua cabang, yaitu menghafal Al-Quran dan lomba membaca (tilawah) Alquran. MTQ Internasional ke-2 ini merupakan "event" kedua Indonesia menjadi tuan rumahnya. Kegiatan ini disiarkan langsung ke seluruh dunia melalui video streaming. Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi tuan rumah MTQ Internasional pada tahun 2003.
Sesuai dengan keputusan Dewan Hakim yang dimpin oleh Dr. Syaikh Samih Assaminah, juara pertama MTQ Internasional II untuk cabang tilawah diraih oleh qari Ahmad Al Holdy (Maroko), juara kedua oleh Duduy Sa`dullah (Indonesia), dan ketiga oleh Muhammad bin Ali (Brunei Darussalam).
Adapun untuk cabang hifdzil (hafalan) Quran juara pertama diraih hafiz (penghafal Al-Quran) Indonesia Jajang Hasanuddin, juara kedua oleh Khalid Jasim Al Inaty (Kuwait), dan ketiga oleh Muhammad Mubeen (Afrika Selatan).
sumber : antaranews.com
Wamenag Nasaruddin Umar dalam sambutan penutupan acara di gedung Kemenag Jalan M.H. Thamrin menilai peran MTQ sebagai salah satu sarana yang dapat menyatukan umat Islam perlu ditingkatkan pada masa-masa yang akan datang. Tradisi MTQ di Indonesia sangat unik, sebagai contoh pelaksanaan MTQ Nasional di Maluku beberapa waktu lalu, panitianya tidak hanya beragama Islam tetapi juga ada dari agama lain.
"Gema MTQ dan pendidikan Al-Quran diharapkan memberi pengaruh dan sentuhan syiar dakwah yang berkesan bagi seluruh lapisan masyarakat," ujar Wamenag. Sementara itu Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil dalam sambutannya mengatakan bahwa MTQ Internasional II dibuka oleh Wakil Presiden RI Boediono diikuti oleh 40 peserta dari 20 negara, yaitu Maroko, Brunei Darussalam, Pakistan, Thailand, Yordania, Afrika Selatan, Tunisia, Aljazair, Saudi Arabia, Prancis, Uni Emirat Arab, India, Malaysia, Mesir, Amerika Serikat, Kuwait, Belanda, Timor Leste, Singapura, dan Indonesia.
MTQ Internasional ini melombakan dua cabang, yaitu menghafal Al-Quran dan lomba membaca (tilawah) Alquran. MTQ Internasional ke-2 ini merupakan "event" kedua Indonesia menjadi tuan rumahnya. Kegiatan ini disiarkan langsung ke seluruh dunia melalui video streaming. Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi tuan rumah MTQ Internasional pada tahun 2003.
Sesuai dengan keputusan Dewan Hakim yang dimpin oleh Dr. Syaikh Samih Assaminah, juara pertama MTQ Internasional II untuk cabang tilawah diraih oleh qari Ahmad Al Holdy (Maroko), juara kedua oleh Duduy Sa`dullah (Indonesia), dan ketiga oleh Muhammad bin Ali (Brunei Darussalam).
Adapun untuk cabang hifdzil (hafalan) Quran juara pertama diraih hafiz (penghafal Al-Quran) Indonesia Jajang Hasanuddin, juara kedua oleh Khalid Jasim Al Inaty (Kuwait), dan ketiga oleh Muhammad Mubeen (Afrika Selatan).
sumber : antaranews.com
Komentar
Posting Komentar